this is me. truly me. let me tell you something about a little piece of me. i'm a sensitive person (but it's not about making fun of me or jokes or whatever). and, actually sometimes i'm scared to tell what actually i feel. i tried to be nice with everyone. i'm scared to lose them. because i've fell in love with them.
and there's something more
sometimes if i get mad of something i just write it somewhere, and spit it out and finally i can forgot anything about it. i love my friends a lot, i really do. and "karma" is like a curse to me :")
Sunday, March 20, 2011
Friday, March 18, 2011
wtf again
oknum yg beda dari postingan januari.
oknum, apa kau pernah berpikir sebelum mengucapkan sesuatu?
ini bukannya aku ingin menuduhmu.. namun, memang ucapanmu terdengar seperti tidak pernah dipikirkan terlebih dahulu. kau pun juga takkan pernah sadar kalau tindakanmu membuat orang lain marah, sedih, bahkan terluka. yang kau tahu hanya.. kau lah yang menang. kau lah yang benar. dan hanya kau lah yang dapat menjauhiku. tapi aku? aku menjauhimu? tidak, kau pasti terlebih dulu menjauhiku. aku yang benar? tidak, kau pasti lebih tahu alasan alasan yang memperkuat kesalahanku. aku yang menang? hah.. bagaimana bisa aku menang darimu jika melihat kedua fakta sebelumnya saja aku tak bisa melawanmu? kalaupun aku melawanmu, kau akan terlebih dulu melawanku. dan kau seperti tak peduli siapa kali ini yang salah, yang jelas kau benar. aku memang salah. lalu apa? aku meminta maaf, tapi malah terkadang kau tidak menggubris ucapan maafku itu. kau tahu bagaimana aku mengatasimu? aku, yang tak bisa marah denganmu, hanya bisa tertunduk lemas, menahan rasa sedih, dan berteriak sekencang-kencangnya dalam hati. aku, yang tak bisa berbagi masalah ini kepada orang lain, hanya bisa menulis seperti ini. sekarang pikirkan. pikirkan bila kau berada dalam posisiku. apa kau akan melakukan hal yang sama?
oknum, apa kau pernah berpikir sebelum mengucapkan sesuatu?
ini bukannya aku ingin menuduhmu.. namun, memang ucapanmu terdengar seperti tidak pernah dipikirkan terlebih dahulu. kau pun juga takkan pernah sadar kalau tindakanmu membuat orang lain marah, sedih, bahkan terluka. yang kau tahu hanya.. kau lah yang menang. kau lah yang benar. dan hanya kau lah yang dapat menjauhiku. tapi aku? aku menjauhimu? tidak, kau pasti terlebih dulu menjauhiku. aku yang benar? tidak, kau pasti lebih tahu alasan alasan yang memperkuat kesalahanku. aku yang menang? hah.. bagaimana bisa aku menang darimu jika melihat kedua fakta sebelumnya saja aku tak bisa melawanmu? kalaupun aku melawanmu, kau akan terlebih dulu melawanku. dan kau seperti tak peduli siapa kali ini yang salah, yang jelas kau benar. aku memang salah. lalu apa? aku meminta maaf, tapi malah terkadang kau tidak menggubris ucapan maafku itu. kau tahu bagaimana aku mengatasimu? aku, yang tak bisa marah denganmu, hanya bisa tertunduk lemas, menahan rasa sedih, dan berteriak sekencang-kencangnya dalam hati. aku, yang tak bisa berbagi masalah ini kepada orang lain, hanya bisa menulis seperti ini. sekarang pikirkan. pikirkan bila kau berada dalam posisiku. apa kau akan melakukan hal yang sama?
wtf
again, and again. Can you just find your fault? know what? actually i've tried hard to not tell anybody about my problem with you, but if you still like this and there's nothing change, it's not my fault if the worst thing can be happened.
Subscribe to:
Comments (Atom)